“Untuk memarut satu biji kelapa, mesin ini memerlukan waktu sekitar 2 menit dengan memakai sistem manual dengan mengayuh tuas. Tetapi jikalau kita berharap pelaksanaan yang lebih pesat, kita cukup mengaitkan tuas tadi dengan motor yang dikaitkan pada berhenti contact listrik,” urai Setiyoko, Guru Teknik Mesin SMK St. Louis Surabaya, terhadap Kami disela Pameran Pengajaran yang diadakan di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (29/10/2015) lalu.
Baca Juga: stabilizer listrik
“Untuk itu, kita merancang dengan memberikan peluang pada mereka dikala menjelang kelas XII. Saban hari Sabtu, mereka diharuskan untuk mengatasi karyanya. Hal ini dilaksanakan lantaran supaya mereka bisa langsung mengatasi tugasnya sebelum masuk persiapan Unas,” papar ia.
Untuk membikin mesin pemarut kelapa ini, waktu yang diperlukan para siswa rata-rata satu tahun. Setyo membeberkan, mesin hal yang demikian kebanyakan diolah dari bahan bekas. Tetapi, motor mesin pemarut kelapa hal yang demikian dbeli baru.
Untuk menghasilkan satu mesin parut kelapa , tutur ia, ada 5 siswa dalam 1 kategori yang menghasilkan 1 mesin. “Diperlukan Rp 2 juta untuk menghasilkan 1 mesin. Untuk dana, kami mencanangkan supaya mereka mengadakan iuran rutin dalam 1 tahun,” terang ia.
Ia mau, supaya hasil kreativitas para si kecil didiknya teraebut bisa diproduksi secara masal. “Hakekatnya, banyak produk kreatif yang sudah siswa-siswi kami hasilkan.